Laman

Toko Bunga jakarta | Ronce melati adat sunda

Ronce melati adat sunda »»» Tata cara pernikahan adat sunda»»»
Untuk lebih jelas silahkan klik tombol

  • Pernikahan merupakan salah satu babak terpenting dalam perjalanan kehidupan manusia. Berbagai upaya dilakukan untuk membuat pesta pernikahan menjadi meriah dan tak terlupakan. Dalam perkembangannya, prosesi pernikahan menjadi lebih singkat dan sederhana. Adapun susunan rangkaian acara pernikahan adat Sunda dapat dilihat di bawah ini:
  •  
  • I.      NGEBAKAN (SIRAMAN ) Siraman memiliki makna yaitu menyucikan diri, lahir batin menjelang pernikahan yang akan dilakukan atas dasar niat baik. Air siraman, berupa air putih yang diberi bunga 7 rupa, termasuk bunga mawar, melati, cempaka dan potongan daun pandan Acara siraman diiringi dengan musik kecapi dan tembang-tembang Sunda berlangsung selama 10-30 menit.
  • Alat alat yang diperlukan adalah :
  • 1.      Air Bunga setaman ( 7 macam bunga wangi )
  • 2.      8 helai kain
  • 3.      Kain Cinde buat siraman
  • 4.      1 helai handuk
  • 5.      Baju Kimono
  • 6.      Gubug untuk Siraman
  • 7.      Gentong tempat air
  •  
  • 8.      Gayung
  • 9.      Bando dan rompi melati
  • 10. Bokor Kuningan serta alas buat cuci kaki
  • 11. Gunting kecil
  • 12. Kendi untuk wudhu
  • Prosesi Upacara Adat Siraman
  •  
  • 1.      Pembukaan oleh mc (dng kidung)
  • 2.      Ibu di sebelah anak sambil menyelimpangkan kain dan bapak di depan
  • 3.      Kedua orangtua duduk di kursi dan anak menduduki paha kedua orangtua
  • 4.      Sungkeman
  • 5.      Mencuci kaki kedua orang tua n semprotkan minyak wangi
  • 6.      Calon penganten di bawa ke gubuk siraman untuk acara siraman  dengan berjalan diatas kain ( 7 Helai ) dengan motif yang berbeda yang telah dibentangkan sebagai jalan ke gubug sambil membaca salawat.
  • 7.      Mc ngidung
  • 8.      Siraman di laksanakan
  • 9.      Pengambilan wudhu
  • 10. Gunting rambut calon penganten
  • 11. Kendi bwt wudhu di pecahkan
  • 12. Penutupan oleh mc
  • 13. Calon penganten di gendong oleh bapak kedalam
  • 14. Penguburan rambut oleh orangtua
  • II.       NGENINGAN ( NGERIK )
  •  
  • Menghilangkan bulu bulu halus pada wajah, kuduk, membentuk amis cau / sinom, membuat gudeg dan membuat kembang turi.
  •  
  • Alat alat yang dibutuhkan adalah :
  •  
  • 1.      Pisau cukur
  • 2.      Sisir
  • 3.      Gunting Rambut
  • 4.      Pinset
  • 5.      Air bunga setaman dari siraman
  • 6.      Pelita/Lilin
  • 7.      Parupuyan / Pedupaan
  • 8.      Kain Putih / mori
  •    
  • Prosesi Upacara Adat Ngerik
  •  
  • 1.      Calon pengantin duduk diatas kain putih menghadap ke kiblat.
  •  
  • 2.      Rambut calon pengantin di ikat ke atas.
  •  
  • 3.      Pembacaan Doa sebelum ngerik.
  •  
  • 4.      Pelaksanaan Ngerik : Dahi, pipi, hidung, atas bibir, dagu. Telinga, kuduk kelopak mata, serta membentuk alis.
  • I.             Ngababeakekun :
  •  
  • Mengalungkan bunga melati kepada calon mempelai pria oleh ibu calon mempelai wanita melambangkan bahwa calon mempelai pria diterima dengan  hati suci dan tangan terbuka.
  •  
  • II.           AKAD NIKAH
  • Setelah pengantin pria duduk ditempat yang disediakan, pengantin wanita di jemput ayahnya dan didudukkan disebelah kiri calon pengantin pria. Ijab kabul dilaksanakan dan setelahnya di lakukan penandatangan buku nikah. Pembacaan talak taklik dan pemasangan cincin kawin pada jari manis tangan kanan. Selanjutnya nasehat nikah oleh yang dituakan keluarga.
  •    
  • III.          Sembah Sungkem
  •  
  • Acara sembah sungkem kedua mempelai yang sudah resmi menikah melakukannya bersama-sama di hadapan kedua orangtua.
  •      
  • IV.         Melepas Burung Merpati
  •  
  • Setelah melakukan sembah sungkem, mempelai diajak keluar rumah. Kemudian ibu mertua dari mempelai pria mengambil merpati jantan dan ibu dari mempelai wanita mengambil merpati betina yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian merpati tersebut dilepaskan ke angkasa.
  • V.      Sawer Pengantin.
  • Sawer pengantin adalah pacara memberi nasihat berupa tembang dan nyanyian kepada kedua mempelai. Sebelum melakukan sawer pengantin, biasanya penuntun acara adat sudah menjelaskan "aturan mainnya" terlebih dahulu kepada pasangan pengantin. Pada saat sawer pengantin, orangtua memiliki kesempatan terakhir untuk memberikan nasihat sebelum menyerahkan pengantin perempuan kepada suaminya.
  •  
  • Alat-alat yang diperlukan :
  •  
  • 1.      Payung besar,
  • 2.      Bokor berisi uang emas,
  • 3.      Uang logam,
  • 4.      Kunyit yang diiris-iris
  • 5.      Permen.
  • 6.      Kendi kecil
  • 7.      Telor
  • 8.      Elekan
  • 9.      Tunjangan ( papan  )
  • 10. Kain putih pembalut
  • tunjangan

  • 11. Pelita / Lilin
  • 12. Harupat
  • 13. Lap Kecil/ tissue
  •  
  • Prosesi Upacara Adat Saweran
  •  
  • 1.      Kedua mempelai didudukkan dikursi dan dipayungi
  • 2.      Dilakukan sawer oleh wakil orang tua mempelai wanita dengan menabur beras sedikit sedikit di atas payung.
  • 3.      Sawer di iringi dengan nyanyian pantun sawer yang berisi nasehat
  • 4.      Selesai pantun sisa beras di sawer ke suluruh yang hadir Meuleum harupat dan Nincak Endog
  • Telor diletakkan diatas cowet dan elekan disatukan, kemudian di himpit oleh tunjangan yang telah di bungkus dengan kain putih. Harupat di pegang pengantin pria, dan dinyalakan oleh pengantin wanita dengan lilin sampai menyala dan sampai padam. Selanjutnya harupat di patahkan dan dibuang oleh pengantin pria.
  •  
  • Pengantin pria menginjak telor sekeras kerasnya agar telor dan elekan bisa pecah bersama sama.
  •  
  • Setelah telor pecah pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria dan mengeringkan dengan tisu atau handuk kecil. Saat membasuh kaki, jempol tangan kanan pengantin pria menekan ubun ubun pengantin wanita.
  •  
  • Ritual menginjak telur melambangkan keturunan. Bila dalam acara tersebut telur yang diinjak pecah, pengantin akan segera memperoleh keturunan.
  •    
  • Makna dan Simbul Harupat adalah
  •  
  • 1.      Harupat menyala dan dipegang oleh pengantin pria dan disiran pengantin wanita
  • melambangkan kemarahan suami bisa diredam oleh sang istri.
  • 2.      Harupat dipatahkan dan dibuang melambangkan Persoalan,
  • kemarahan, sifat buruk dibuang jauh jauh.
  • 3.      Papan tunjangan dibungkus kain putih melambangkan rumah tangga yang di dasari kesucian.
  • 4.      Mencuci kaki adalah
  • melambangkan kebaktian seorang istri kepada suami.
  • 5.      Elekan di injak sampai pecah melambangkan pengorbanan seorang istri menyerahkan kegadisannya demi ketentraman keluarga.
  •    
  • Memecah kendi
  • Setelah selesai mencuci kaki, kendi di banting sampai hancur.
  •  
  • Ritual memecahkan kendi bermakna bahwa akan melupakan masa lalu untuk menghadapi masa yang akan datang.
  • Muka Panto  / Buka pintu
  • Buka pintu memiliki makna agar suami berlaku tertib dan sopan dalam memperlakukan istrinya. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
  •  
  • Huap lingklung
  • Huap Lingklung dan huap deudeuh (kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua orangtuanya masing-masing sebagai tanda kasih sayang dari orangtua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling menyuapi sebagai tanda kasih sayang. Acara huap lingklung diakhiri dengan saling menarik bakakak (ayam utuh yang telah dibakar). Mempelai yang mendapatkan bagian terbesar konon akan mendapatkan banyak rezeki. MAPAG PENGANTIN
  • Setelah rangkaian upacara adat selesai, acara dilanjutkan dengan penyambutan tamu agung yang dapat dilakukan di rumah maupun di gedung. Kedua mempelai beserta keluarga di pintu gedung sudah siap disambut oleh mang lengser, dua orang pemegang tombak, dua orang pemegang umbul-umbul, empat penari Merak, dan seorang pembawa payung kuning.
  • Pada saat para penari menari, penuntun acara adat menceritakan hal-hal baik dari kedua mempelai berdasarkan hasil mewawancarai mereka sebelumnya. Biasanya pengantin cenderung bahagia mendengarkan ini. Saat kedua mempelai dan kedua orangtua naik pelaminan, keluarga pengiring berbelok menuju tempat yang telah tersedia. Kemudian masuk tari Merak oleh empat orang penari. Mertua wanita dipersilakan menyerahkan buket bunga kepada menantu wanita. Sedangkan mertua laki-laki dipersilakan memasangkan keris kepada menantu laki-laki.
  • Setelah penyambutan tamu agung selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan atas nama kedua keluarga dan ditutup dengan doa. Selanjutnya, penuntun acara akan mempersilakan para tamu yang datang untuk memberikan ucapan selamat dan acara resepsi (hiburan dan makan malam) dilanjutkan